Selasa, 18 Januari 2011

EFEK FILM PADA LINGKUNGAN SOSIAL (Perspektif Sosiologi Komunikasi)


Secara sederhana, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa, yakni surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film. Secara teknis kita dapat menunjukkan empat tanda pokok dari komunikasi massa ( menurut Elizabeth-Noelle Neuman...) (1) bersifat tidak langsung, artinya harus melewati media teknis; (2) bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi (para komunikan); (3) bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim; (4) mempunyai publik yang secara geografis tersebar.”

Seperti dinyatakan Donald K. Robert (Schramm dan Robert..) ada yang beranggapan bahwa efek hanyalah “perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Karena fokusnya pesan, maka efek haruslah berkaitan dengan pesan yang disampaikan media massa.

Komunikasi Massa dan Perubahan Sosial .

Media massa – pers, televisi, radio, dan lainnya, serta proses komunikasi massa (peran yang dimainkannya) semakin banyak dijadikan objek studi. Gejala ini seiring dengan kian meningkatnya peran media massa itu sendiri sebagai suatu institusi penting dalam masyarakat. Yang merupakan fungsi media ialah media sering kali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol, tetapi juga dalam pengertian pengenbangan tata cara, mode, gaya hidup, dan norma-norma.

Film berperan sebagai sarana baru yang digunakan untuk menyebarkan hiburan yang sudah menjadi kebiasaan terdahu, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak, dan sajian teknis lainnya kepada masyarakat umum. Kehadiran film merupakan respon terhadap “penemuan” waktu luang diluar jam kerja dan jawaban terhadap kebutuhan menikmati waktu senggang secara hemat dan sehat bagi seluruh anggota keluarga.

Film sudah menjadi konsumsi masyarakat dari bermacam-macam kelas sosial sebagai bentuk hiburan dan juga sebagai bentuk penyebaran nilai budaya, gaya hidup, mode, yang berkaitan dengan pola hidup individu atau masyarakat. Meskipun film tersebut hanyalah sebuah fiktif belaka. Akan tetapi efek dari pesan yang telah diinterpretasi individu ataupun masyarakat akan menjadi budaya baru dalam kehidupan sosial.

Dengan demikian, jika ditinjau dari segi fenomenalnya, akan terbukti bahwa peran film dalam memenuhi kebutuhan tersembunyi memang sangat besar, selaku motor yang menghidupkan iklim sosial di masyarakat, film juga mempunyai daya tarik tersendiri dalam dunia hiburan. Masyarakat sudah banyak mengalami perubahan yang sedikit-banyak dipengaruhi oleh pesan dari film. Coba kita tengok pada gaya hidup dan fashion yang dipakai oleh remaja-remaja, juga realitas yang berkaitan sistem pendidikan dalam keluarga, budaya-budaya baru tentang modernisasi, Itu sudah banyak dimuat dalam film-film, meskipun ada beberapa film yang mempunyai cerita komedi.

Banyak sekali unsur-unsur pesan yang diberikan kepada penonton ataupun penggila film, mulai dari unsur kreatifitas, edukasi, ekonomi, sosial-budaya, mode, lifestyle, teknologi, ideologi dan masih banyak yang lainya. Itu semua dapat menunjang perubahan kearah modenisasi. Meskipun, interpretasi terhadap pesan film tidak selamanya positif dan tidak selamanya negatif karena interpretasi terhadap nilai pesan film akan berpengaruh pada aspek psikologis seseorang.

Setiap hari, hampir banyak film yang diputar di televisi maupun digedung-gedung film yang masing-masing filmnya mempunyai sasaran khalayak yang berbeda-beda karena setiap film yang ditayangkan mempunyai tujuan khalayak. Terlepas dari bahasan tentang komersialisasi film. Unsur drama dan cerita yang ada mampu memperdaya penonton hingga mengalami gejala-gejala psikologis. Membuat orang merasa seakan terbawa cerita film itu. Begitu juga pemanfaatan film dalam dunia pendidikan, sebagian didasari oleh pertimbangan bahwa film memiliki kemampuan untuk menarik perhatian orang dan sebagian lagi didasari oleh alasan bahwa film memiliki kemampuan mengantar pesan secara unik. Pesan yang ada dalam cerita film, kebanyakan disesuaikan dengan fenomena yang lagi ada dimasyarakat, dengan memakai bahasa yang gampang dipahami oleh semua kalangan penonton.

Ada sebagian film yang ditayangkan, baik di televisi ataupun di bioskop-bioskop menuai kontrofersi karena banyak kalangan masyarakat yang memprotes cerita atau adegan yang diperankan banyak yang menyimpang dari norma-norma sosial yang ada. Dari sini, kita akan tau bahwa pesan yang disampakan melalui film juga tidak sepenuhnya bersifat positif . Efek kehadiran media massa seperti film juga akan berdampak pada efek sosial. Efek sosial berkenaan dengan perubahan norma-norma yang ada, ideologi masyarakat penciptaan budaya-budaya baru dalam tindakan kontrol sosial.

Upaya membaurkan pengembangan pesan dengan hiburan, hal tersebut berkenaan dengan pandangan yang menilai bahwa film memiliki jangkauan, realisme, pengaruh emosional.”dengan kata lain, film menjadi lebih bebas untuk memenuhi kebutuhan akan sajian yang berbau kekerasan, mengerikan, dan pornografis”. Secara fungsional film hanya sebatas hiburan atau entertaiment ternyata film juga dapat memberikan pengaruh perubahan terhadap sosial dan budaya, hingga mampu mempengaruhi aspek psikologis seseorang juga. Karena hal inilah masyarakat bisa dikatakan salah menginterpretasi pesan media, yang seharusnya, media talah menyampaikan nilai pesan yang positif akan tetapi individu atau sebagian masyarakat menganggnya sebagai pengaruh pesan yang negatif.

Di masyarakat, banyak tindakan-tindakan yang menyimpang dari norma sosial, juga kekerasan, pelecehan seksual dan HAM yang terjadi. Secara tidak langsung film telah mewariskan budaya-budaya negatif tersebut dan diterima masyarakat secara mentah. Dan masyarakat pun cenderung menerima budaya yang ditampilkan tanpa ada tindakan yang mengklaim tayangan seperti itu.

Selain menyajikan cerita dengan pesan yang bersifat kontroversial, film juga menyajikan pesan yang bersifat edukatif yang berfungsi sebagai kontrol atau penyeimbang antara pesan yang bersifat positif dan bersifat negatif. Tidak bisa disangkal lagi bahwa film juga bisa memunculkan budaya baru di masyarakat dan mampu merubah tatanan norma sosial, film juga dapat mempengaruhi penontonnya untuk meniru berbagai gaya hidup, fashion dan pergaulan yang ditampilkan dalam cerita. Artinya film juga dapat merubah karakter kepribadian seseorang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar