Rabu, 19 Januari 2011

Majalah dan Pergaulan


Membaca tentu banyak sekali manfaat yang didapat. Selain memperoleh pengetahuan, membaca juga bisa memperoleh aneka macam ide, wawasan, tentunya membaca juga memperoleh sebuah ilmu untuk mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki. Orang-orang yang gemar sekali membaca, mereka jauh lebih tau daripada orang yang tidak pernah sama sekali membaca. Bagi orang yang gemar membaca, kebanyakan mereka itu banyak mendapat inspirasi dari pengetahuan yang didapat dari hasil membaca.
Sekarang ini banyak buku-buku bacaan, majalah (tabloid), surat kabar yang terbitnya tiap hari. Itu semua merupakan bacaan-bacaan yang sangat banyak manfaatnya. Seperti halnya majalah yang terbitnya meskipun dua minggu sekali bahkan satu bulan sekali. Ternyata majalah banyak diminati oleh masyarakat. Ada bermacam-macam jenis majalah yang khusus memuat berita tentang pergaulan, berita tentang teknologi, berita oleh raga dll, yang biasanya terbit tiap dua minggu sekali.
Yang menarik untuk dilirik yaitu majalah yang khusus memuat tentang berita pergaulan anak muda masa kini. Majalah ini biasanya mengambil sasaran konsumen remaja berumur mulai 15 tahun hingga 25 tahun bahkan lebih. Banyak hal menarik yang terdapat dimajalah ini, misalnya design gambar dan font (tulisan)nya yang kreatif, isi beritanya yang selalu up date, nilai beritanya mendidik, juga ada rubrik-rubrik tentang model, fashion, lifestyle, juga gosip artis lokal maupun mancanegara.
Fenomena yang tertangkap dimasyarakat, sekarang ini banyak ABG-ABG yang membekali diri mereka dalam bergaul dengan membaca majalah-majalah yang info-infonya khusus untuk anak yang suka modis, tampil trendi, dan selalu menor. melalui referensi-referensi yang mereka dapatkan dari majalah, mereka lebih berani tampil beda, mengikuti trend yang sedang naik. Misalnya gaya rambut yang di cat, model fashion yang terbuka, atau celana strit agak mlorot dan lain sebagainya. Mereka juga lebih berani mengungkapkan ekspresi-eskpresi yang sedikit agak menyimpang dari norma-norma sosial.
Berkaitan dengan hal ini maka, dapat ditemukan adanya pergeseran-pergeseran norma, pergeseran budaya, dan berubahnya kehidupan sosial akibat munculnya generasi baru yang lebih berani. Generasi baru pemikirannya lebih condong kepada realitas yang terjadi dilingkungan mereka tentang dunia anak muda yang serba coba-coba. Seperti dinyatakan Donald K. Robert (Schramm dan Robert..) ada yang beranggapan bahwa efek hanyalah “perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Karena fokusnya pesan, maka efek haruslah berkaitan dengan pesan yang disampaikan media massa.
Maka dari itu sebuah isi pesan meskipin melalui majalah, bisa cepat menimbulkan budaya-budaya baru kepada kaula muda. Tanpa disangka, tanpa dirasa bahwa zaman semakin modern mesti juga harus diimbangi pola pikir yang modern, sikap dan penampilan yang modern pula. Sehiangga ada kesesuaian antara pola pikir, sikap, dan penampilan. Fenomena yang demikian terjadi telah diterima sebagian masyarakat sebagai sebuah modernitas yang mungkin akan membawa mereka kearah yang lebih maju dan sebalinya.
Sebagai media komunikasi massa, majalah juga tidak melulu memberitakan tentang info yang bisa merusak nilai agama dan norma sosial. Ada juga majalah yang memuat berita tentang pergaulan-pergaulan yang tidak menyimpang dari norma sosial, kiat-kiat menjadi remaja yang tangguh dan berpenampilan ok. Atau majalah yang infonya atau nilai beritanya bisa mendidik pera pembacanya. Hal itu sebagai wujud kontrol sosial dan mempertahankan eksistensi budaya yang bernilai luhur.
Karena perbedaan teknis, maka sistem komunikasi massa juga mempunyai karakteristik psikologis yang khas dibandingkan dengan sistem komunikasi interpersonal. Ini tampak pada pengendalian arus informasi, umpan balik, stimulasi alat indra, dan proporsi unsur isi dengan hubungan. Yang menarik disini ialah proporsi unsur isi dengan hubungan. Seperti pada sistem komunikasi interpersonal, setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubngan sekaligus. Sebaliknya, pada kmunikasi massa, unsur isilah yang penting. Sistem komunikasi massa justru menekankan “apanya”. Yang dimaksud adalah suatu informasi yang akan di komunikasikan kepada publik telah dikemas secara teratur dan sistemtis berdasarkan urutan sekenario sehingga pesan yang telah disampaikan kepada publik dapat berjalan tidak semrawut. Misalnya, sebuah iklan di TV, itu telah dibuat sedemikian rupa dan dikemas secara sistemtis, pesan yang disampaikan berupaya membangun stimuli pemirsa, dan dapat di tampilkan berulang-ulang.Media massa juga memiliki fungsi sebagai interaksi dan integrasi sosial.
Dimana banyak masyarakat yang mendapatkan berbagai informasi dari berbagai media massa, yang memungkinkan individu yang menjadi bagian dari masyarakat luas tersebut bisa malakukan pengembangan diri, yakni dapat eksis dalam berbagai bidang seperti sosial, ekonomi, pendidikan, politik. Mobilitas masyarakat kian cepat, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya urbanisasi, yang hal ini banyak berkaitan dengan masalah ekonomi yakni adanya suatu lapangan pekerjaan didaerah lain. Secara otomatis, media dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam proses perubahannya. Begitu juga, media dapat menunjang terciptanya nilai dan norma baru sebagai hasil dari urbanisasi masyarakat.
Pada pola integrasi sosial, komunikasi massa dapat dimaknai sebagai proses pengoperan lambang yang mengandung arti dari individu satu ke individu lain, dari kelompok satu ke kelompok lain; kegiatan komunikasi mencakupi pengoperan lambang yang mengandung arti, sedangkan arti setiap lambang adalah hasil dari kebudayaan serta setiap sistem nilai, maka dengan sendirinya proses komunikasi dengan ini dibuktikan adalah proses sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar